Sudah Baikkah Pendidikan Indonesia



Membicarakan masalah pendidikan di Indonesia saya teringat salah satu cerita guru dimana pada zaman dahulu Indonesia terbilang negara berkembang yang memiliki kualitas pendidikan baik sehingga banyak imigran dari luar negeri yang mengirim putra-putri terbaik Bangsanya untuk melanjutkan sekolah di Indonesia, salah satunya adalah Singapura dan Malaysia. Namun hal ini sangat berbanding terbalik dengan keadaan Indonesia pada saat ini, dimana masih banyaknya sarana prasarana yang jauh dari kata layak untuk terjadinya proses belajar mengajar serta ketidak tersediaannya fasilitas penunjang pendidikan.
Berdasarkan Undang-undang 1945 Pasal 1 bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.
Pendidikan adalah salah satu wahana atau tempat anak-anak untuk melakukan pembelajaran, baik itu formal ataupun non formal. Setiap anak berhak mendapatkan pengetahuan baru yang dapat memperluas cara berfikirnya.
Untuk mewujudkan pendidikan sesuai dengan UUD 1945, membutuhkan kerjasama yang kuat dari banyak pihak bukan hanya sekolah, tetapi peran keluarga sebagai Madrasah pertama sangatlah penting. Apalagi melihat banyaknya kasus yang terjadi dikalangan anak sekolah seperti Bullying, grup/geng, bolos, dll. Tentu hal tersebut seperti mencoreng nama pendidikan Indonesia, namun terjadinya hal-hal seperti itu tidak bisa sepenuhnya menyalahkan pihak sekolah.
Selain permasalahan yang muncul darri siswa, muncul juga masalah dari segi konsep pengajaran dimana kurikulum yang berubah-ubah dan tidak adanya kesamaan kurikulum di sebagian sekolah. Walaupun kurikulum tidak memiliki dampak yang terlalu signifikan, namun akan terlihat ketika pembelajaran yang didapat setiap siswa berbeda. Selain kurikulum yang tidak pasti, permasalahan pengajarpun harus diperhatikan apakah pengajar telah sesuai dengan bidangnya atau malah guru geografi malah mengajar fisika. Lucu rasanya jika hal tersebut terjadi, namun hal tersebut seperti sudah biasa terjadi pada pendidikan di Indonesia seperti contoh di wilayah atau daerah kecil yang jauh dari pusat Kota dimana para Pendidik (guru) hanya beberapa orang saja yang jauh dari kata cukup.
Pendidikan di Indonesia sebenarnya bisa jauh lebih baik jika semua terstruktur, pemerataan fasilitas kesetiap daerah plosok sehingga tingginya urbanisasi penduduk ke Kota-kota besar dapat berkurang. Seperti yang kita tahu bahwa urbanisasi dapat memicu permasalahan-permasalahan baru seperti permasalahan lingkungan dan kesehatan. selain dari program yang harus diperbaiki, dukungan dari pihak keluarga dan pengawasan terhadap prilaku anak di lingkungan sangatlah dibutuhkan sebagaimana kita tahu bahwa anak-anak adalah aset terbesar yang dimiliki Bangsa, aset yang harus dijaga serta diperhatikan dengan baik. Anak-anaklah yang menjadi penentu nama Indonesia baik atau buruk nantinya karena nama Indonesia ditentukan dari cara berpikir dan masa depan mereka kelak.

Komentar